Makalah Kebutuhan Nutrisi - Agus maulidar


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Nutrisi sangat penting bagi manusia karena nutrisi merupakan kebutuhan fital bagi semua makhluk hidup, mengkonsumsi nutrien (zat gizi) yang buruk bagi tubuh tiga kali sehari selama puluhan tahun akan menjadi racun yang menyebabkan penyakit dikemudian hari
            Dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi ada sistem yang berperan di dalamnya yaitu sistem pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ asesoris, saluran pencernaan dimulai dari mulut sampai usu halus bagian distal. Sedangkan organ asesoris terdiri dari hati, kantong empedu dan pankreas.
            Nutrisi sangat bermanfaat bagi tubuh kita karena apabila tidak ada nutrisi maka tidak ada gizi dalam tubuh kita. Sehingga bisa menyebabkan penyakit / terkena gizi buruk oleh karena itu kita harus memperbanyak nutrisi.

B.     Rumusan Masalah
Masalah yang akan di bahas dalam Makalah ini adalah  :
1.            Bagaimana Pengertian Nutrisi ?
2.            Apa saja Kebutuhan Nutrisi itu ?
3.            Apa Gangguan / Masalah yang sehubungan dengan Nutrisi ?
4.            Apa Faktor yang mempelajari Kebutuhan Nutrisi ?
5.            Apa Faktor yang mempelajari pemenuhan kebutuhan nutrisi ?
6.            Apa Tindakan untuk Mengatasi Masalah Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi ?

C.    Tujuan Penulisan
Tujuan dari Makalah ini adalah :
1.            Mengatahui Pengertian Nutrisi .
2.            Mengetahui Kebutuhan Nutrisi .
3.           
1
 
Mengetahui Gangguan  / Masalah yang sehubungan dengan Nutrisi .
4.            Mengetahui Faktor yang mempelajari Kebutuhan Nutrisi.
5.            Mengetahui Faktor yang mempelajari pemenuhan kebutuhan nutrisi.
6.            Mengetahui Tindakan untuk Mengatasi Masalah Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi.

























BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Nutrisi
Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan pemeliharaan kesehatan nutrisi didapatkan dari makanan dan cairan yang selanjutnya diasimilasikan tubuh.
Penelitian di bidang nutrisi mempelajari hubungan antara makanan dan minuman terhadap kesehatan dan penyakit khususnya dalam menentukan diet yang optimal. Pada masa lalu, penelitian mengenai nutrisi hanya terbatas pada pencegahan penyakit gizi dan menentukan standart penyakit kurang gizi dan menentukan standart kebutuhan dasar nutrisi pada makhluk hidup.
Menurut Pendapat beberapa ahli :
1.      Nutrisi adalah ikatan kimia yang yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan (Soenarjo, 2000)
2.      Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk membentuk energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ dan jaringan tubuh (Rock CL, 2004)
3.      Nutrisi adalah suatu proses organism menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses degesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan (Supariasa, 2001)





3
 
 

B.     Jenis-Jenis Nutrisi
Jenis-jenis Nutrien diantaranya adalah:
a.       Karbohidrat
Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hidrogen dan oksigen.
Karbohidrat dibagi atas :
*      Karbohidrat sederhana (gula) ; bisa berupa monosakarida (molekul tunggal yang terdiri dari glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Juga bisa berupa disakarida (molekul ganda), contoh sukrosa (glukosa + fruktosa), maltosa (glukosa + glukosa), laktosa (glukosa + galaktosa).
*      Karbohidrat kompleks (amilum) adalah polisakarida karena disusun banyak
molekul glukosa.
*      Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, tidak dapat dicerna oleh tubuh dengan sedikit atau tidak menghasilkan kalori tetapi dapat meningkatkan volume feces.
b.       Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas gabungan gliserol dengan asam-asam lemak
Fungsi lemak :
*      sebagai sumber energi ; merupakan sumber energi yang dipadatkan dengan mem berikan 9 kal/gr.
*      Ikut serta membangun jaringan tubuh.
*      Perlindungan.
*      Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh.
*      Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung dan mencegah timbul rasa lapar kembali segera setelah makan.
*      Vitamin larut dalam lemak.


c.       Protein
Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini berupa struktur nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam amino. Protein akan dihidrolisis oleh enzim-enzim proteolitik. Untuk melepaskan asam-asam amino yang kemudian akan diserap oleh usus.
Fungsi protein adalah:
*      Protein menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang normal dan proses pengausan yang normal.
*      Protein menghasilkan jaringan baru.
*      Protein diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan fungsi khusus dalam tubuh yaitu enzim, hormon dan haemoglobin.
*      Protein sebagai sumber energi.
d.      Vitamin
Vitamin adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan
berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh.
Ada 2 jenis vitamin yaitu:
*      Vitamin larut lemak yaitu vitamin A, D, E, K.
*      Vitamin larut air yaitu vitamin B dan C (tidak disimpan dalam tubuh jadi harus ada didalam diet setiap harinya).
e.       Mineral dan Air
Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan sangat penting dalam pengendalian system cairan tubuh. Mineral merupakan konstituen esensial pada jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung sebagian besar mineral. Tubuh tidak dapat mensintesis sehingga harus disediakan lewat makanan.
Tiga fungsi mineral yaitu:
*      Konstituen tulang dan gigi ; contoh : calsium, magnesium, fosfor.
*      Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi cairan tubuh ; contoh Na, Cl (ekstraseluler), K, Mg, P (intraseluler).
*      Bahan dasar enzim dan protein.

C.    Kebutuhan Nutrisi Manusia
Sistem yang berperan dalam kebutuhan nutrisi adalah sistem pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ asesoris
1.            Sistem Pencernaan
a.        Mulut
Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaanyang terdiri atas dua bagian luar (vestibula), yaitu ruang diantar gusi, gigi, bibir, dan pipi; serta bagian dalam yang terdiri dari rongga mulut.
b.       Faring dan Esofagus
Faring merupakan bagian saluran pencernaan yang terletak di belakang hidung, mulut, dan laring. Faring berbentuk kerucut dengan bagian terlebar di bagian atas yang berjalan hingga vertebrae servikal keenam. Faring langsung berhubungan dengan esophagus, sebuah tabung yang memiliki otot dengan panjang ±20-25 cm yang terletak di belakang trachea dan di depan tulang punggung, kemudian masuk melalui toraks menembus diafragma yang berhubungan langsung dengan abdomen dan menyambung dengan lambung. Esophagus merupakan bagian yang menghantarkan makanan dari faring menuju lambung, bentuknya seperti silinder yang berongga dengan panjang 2 cm. Kedua ujungnya dilindungi oleh sphincter. Dalam keadaan normal sphincter bagian atas selalu tertutup, kecuali bila ada makanan masuk ke dalam lambung. Keadaan ini bertujuan untuk mencegah gerakan balik ke oragan bagian atas, yaitu esophagus. Proses penghantaran makanan dilakukan dengan kerja peristaltic.
c.        Lambung
Lambung merupakan bagian saluran pencernaan yang terdiri atas bagian atas (disebut fundus), bagian utama, dan bagian bawah yang horizontal (disebut antrum pilorik). Lambung ini berhubungan langsung dengan esophagus melalui orifisium kardia dan dengan duodenum melalui orifisium pilorik. Lambung terletak di bawah diafragma dan di depan pancreas.
Lambung memiliki fungsi sebagai berikut :
1)      Fungsi motoris adalah menampung makanan, mencegah makanan menjadi partikel kecil, dan mencampurnya dengan asam lambung.
2)      Fungsi sekreasi dan pencernaan adalah mensekresi pepsinogenrennin, dan lipase. Pepsinogen diaktifkan oleh HCl menjadi pepsin yang dapat memecah protein menjadi proteosa an peptone.
d.       Usus Halus
Usus halus terletak di daerah umbilicus dan dikelilingi oleh usus besar. Usus halus merupakan tabung berlipat-lipat dengan panjang ± 2,5 m dalam keadaan hidup. Pada dinding usus halus, khususnya mukosa, terdapat beberapa nodula jaringan limfa yang disebut kelenjar soliter yang berfungsi sebagai pelindung terhadap infeksi. Pada umumnya, fungsi usus halus adalah mencerna dan meng absorpsi chime dari lambung. Zat makanan yang telah haluskan diabsorpsi di dalam usus halus, yakni pada duodenum. Di sini terjadi absorpsi besi, kalsium dengan bantuan vitamin D; serta vitamin    A,D,E dn K dengan bantuan empedu dan asam folat.
e.        Usus Besar
Usur besar (kolon) merupakan kelanjutan dari usus halus, mulai dari katup ileokolik atau ileosaekal sebagai tempat lewatnya makanan. Fungsi utama usus besar adalah mengabsorsi air (± 90%), elektrolit, vitamin, dan sedikit glukosa.
                                                
2.            Organ Asesoris
a.        Hati
Merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh
b.        Kantong empedu
Merupakan sebuah kantong yang terletak di bawah kanan hati atau lekukan permukaan bawah di pinggiran depan yang memiliki panjang 8 – 12 cm. Dengan kapasitas 40 – 60 cm
c.        Pankreas
d.       Merupakan kelenjar yang strukturnya sama seperti kelenjar ludah dengan memiliki panjang + 15 cm.

D.    Gangguan yang Berhubungan Dengan Nutrisi
1.    Obesitas
Obesitas merupakan peningkatan berat badan yang melebihi 20% batas normal berat badan seseorang. Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk menyimpan energi, sebagai penyekat panas, penyerap guncangan dan fungsi lainnya. Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan pria.Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dengan berat badan adalah sekitar 25-30% pada wanita dan 18-23% pada pria. Wanita dengan lemak tubuh lebih dari 30% dan pria dengan lemak tubuh lebih dari 25% dianggap mengalami obesitas.
Seseorang yang memiliki berat badan 20% lebih tinggi dari nilai tengah kisaran berat badannya yang normal dianggap mengalami obesitas.
Obesitas digolongkan menjadi 3 kelompok:
*      Obesitas ringan : kelebihan berat badan 20-40%.
*      Obesitas sedang : kelebihan berat badan 41-100%.
*      Obesitas berat : kelebihan berat badan >100% (Obesitas berat ditemukan sebanyak 5% dari antara orang-orang yang gemuk).
                        Perhatian tidak hanya ditujukan kepada jumlah lemak yang ditimbun, tetapi juga kepada lokasi penimbunan lemak tubuh. Pola penyebaran lemak tubuh pada pria dan wanita cenderung berbeda. Wanita cenderung menimbun lemaknya di pinggul dan bokong, sehingga memberikan gambaran seperti buah pir. Sedangkan pada pria biasanya lemak menimbun di sekitar perut, sehingga memberikan gambaran seperti buah apel. Tetapi hal tersebut bukan merupakan sesuatu yang mutlak, kadang pada beberapa pria tampak seperti buah pir dan beberapa wanita tampak seperti buah apel, terutama setelah masa menopause.
                        Salah satu indikator yang biasa dipakai untuk mengukur kategori berat badan seseorang adalah Indeks Massa Tubuh atau yang singkat dengan IMT. Bagaimana cara menghitung IMT? Caranya adalah dengan : berat badan (kilo gram) dibagi dengan kuadrat tinggi badan (meter).
2.      Malnutrisi
Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan gizi pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh.
a.         Marasmus adalah suatu bentuk kurang kalori-protein yang berat. Keadaan ini merupakan hasil akhir dari interaksi antara kekurangan makanan dan penyakit infeksi. Secara garis besar sebab-sebab marasmus ialah sebagai berikut :
1)      Masukan makanan yang kurang Marasmus terjadi akibat masukan kalori yang sedikit, pemberian makanan yang tidak sesuai dengan dianjurkan akibat dari ketidaktahuan orang tua si anak; misalnya pemakaian secara luas susu kaleng yang terlalu encer.
2)      Infeksi Infeksi yang berat dan lama menyebabkan marasmus, terutama infeksi enternal misalnya infantile gastroenteritis, bronchopneumonia, pielonephritis dan sifilis kongenital.
3)      Kelainan struktur bawaan Misalnya: penyakit jantung bawaan, penyakit Hirschprung, deformitas palatum, palatoschizis, micrognathia, stenosis pylorus, hiatus hernia, hidrosefalus, cystic fibrosis pancreas.
4)      Prematuritas dan penyakit pada masa neonatus Pada keadaan-keadaan tersebut pemberian ASI kurang akibat reflek mengisap yang kurang kuat.
5)      Pemberian ASI Pemberian ASI yang terlalu lama tanpa pemberian makanan tambahan yang cukup.
6)      Ganguan metabolik
Misalnya: renal asidosis, idiophatic hypercalcemia, galactosemia, lactose intolerance.
7)      Tumor hypothalamus
Jarang dijumpai dan baru ditegakkan bila penyebab marasmus yang kurang akan menimbulkan marasmus.
8)      Penyapihan Penyapihan yang terlalu disini disertai dengan pemberian makanan yang kurang akan menimbulkan marasmus.
9)      Urbanisasi Urbanisasi mempengaruhi dan merupakan predisposisi untuk timbulnya marasmus, meningkatnya arus urbanisasi diikuti pula perubahan kebiasaan penyapihan dini dan kemudian diikuti pemberian susu manis dan susu yang terlalu encer akibat dari tidak mampu membeli susu; dan bila disertai dengan infeksi berulang terutama gastro enteristis akan menyebabkan anak jatuh dalam marasmus.
b.                    Kwashiorkor adalah salah satu bentuk malnutrisi protein berat yang disebabkan oleh intake protein yang inadekuat dengan intake karbohidrat yang normal atau tinggi. Dibedakan dengan Marasmus yang disebabkan oleh intake dengan kualitas yang normal namun kurang dalam jumlah.
Penyebab terjadinya kwashiorkor adalah inadekuatnya intake protein yang berlansung kronis. Faktor yang dapat menyebabkan hal tersbut diatas antara lain :
1)      Pola makan
Kurangnya pengetahuan ibu mengenai keseimbangan nutrisi anak berperan penting terhadap terjadi kwashiorkhor, terutama pada masa peralihan ASI ke makanan pengganti ASI
2)      Faktor sosial
Hidup di negara dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, keadaan sosial dan politik tidak stabil , ataupun adanya pantangan untuk menggunakan makanan tertentu dan sudah berlansung turun-turun dapat menjadi hal yang menyebabkan terjadinya kwashiorkor
3)      Faktor ekonomi
Kemiskinan keluarga/ penghasilan yang rendah yang tidak dapat memenuhi kebutuhan berakibat pada keseimbangan nutrisi anak tidak terpenuhi, saat dimana ibunya pun tidak dapat mencukupi kebutuhan proteinnya
4)      Faktor infeksi dan penyakit lain
Telah lama diketahui bahwa adanya interaksi sinergis antara MEP dan infeksi. Infeksi derajat apapun dapat memperburuk keadaan gizi. Dan sebaliknya MEP, walaupun dalam derajat ringan akan menurunkan imunitas tubuh terhadap infeksi.
c.                     Marasmus-kwashiorkor, menurut Depkes RI (1999) etiologi dan tanda-tanda marasmus-kwashiorkor merupakan gabungan dari marasmus dan kwashiorkor
1)      Marasmus
Menurut FKUI (1985 : 361), Ngastiyah (2005 : 259) dan Markum (1991 : 166) tanda dan gejala dari marasmus adalah :
a)        Anak cengeng, rewel, dan tidak bergairah.
b)        Diare.
c)        Mata besar dan dalam.
d)       Akral dingin dan tampak sianosis.
e)        Wajah seperti orang tua.
f)         Pertumbuhan dan perkembangan terganggu.
g)        Terjadi pantat begi karena terjadi atrofi otot.
h)        Jaringan lemak dibawah kulit akan menghilang, kulit keriput dan turgor kulit jelek..
i)          Perut membuncit atau cekung dengan gambaran usus yang jelas.
j)          Nadi lambat dan metabolisme basal menurun.
k)        Vena superfisialis tampak lebih jelas.
l)          Ubun-ubun besar cekung.
m)      Tulang pipi dan dagu kelihatan menonjol.
n)        Anoreksia.
o)        Sering bangun malam
2)      Kwashiorkor
Tanda-tanda kwashiorkor (Depkes RI, 1999, hal 3)
a)                Edema umumnya diseluruh tubuh terutama pada kaki (dorsum pesdis)
b)                Wajah membulat dan sembab
c)                Otot-otto wajah mengecil, lebih nyata apabila diperiksa pada posisi berdiri dan duduk, anak berbaring terus menerus
d)               Perubahan status mental, cengeng, rewel, kadang apatis, sering menolak segala jenis makanan (anoreksia)
e)                Pembesaran hati
f)                 Sering disertai infeksi, anemia diare/mencret
g)                Rambut berwarna kusam dan mudah dicabut
h)                Gangguan kulit berupa bercak merah yang meluas dan berubah menjadi hitam terkelupas (crazy pavement dermatosis)
i)                  Pandangan mata anak tampak sayu

3.      Amiloidosis
Amiloidosis adalah suatu penyakit dimana amiloid (suatu protein yang tidak biasa, yang dalam keadaan normal tidak ditemukan dalam tubuh), terkumpul dalam berbagai jaringan.
Terdapat beberapa bentuk amiloidosis:
a.              Amiloidosis primer.
Penyebabnya tidak diketahui.Penyakit ini dihubungkan dengan kelainan sel plasma.
b.              Amiloidosis sekunder.
Amiloidosis terjadi sekunder terhadap penyakit lain seperti tuberkulosis, artritis rematoid, demam Mediterranian familial atau ileitis granulomatosa.
c.              Amiloidosis herediter.
Mengenai saraf dan organ tertentu.Terjadi pada orang-orang dari Portugal, Swedia, Jepang dan banyak negara lainnya.
Bentuk lain dari amiloidosis berhubungan dengan penuaan normal dan terutama mengenai jantung

E.     Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
1.    Pengetahuan
Rendahnya pengetahuan tentang manfaat makanan dapat mempengaruhi pola konsumsi makan. Hal tersebut dapt disebabkan oleh kurangnya iinformasi, sehingga dapat terjadi kesalaahan dalam  pemenuhan kebutuhan gizi.
2.      Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan yang benilai gizi tinggi, dapat mempengaruhi status gizi seseorang.
3.      Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan tertentu juga dapat mempengaruhi status gizi.
4.      Kerusakan
Kerusakan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan kurangnya variasi makanan sehingga tubuh tidak mendapatkan zat-zat gizi yang dibutuhkan secara cukup.
5.      Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi. Penyediaan makanan yang bergizi membutuhkan dana yang tidak sedikit, sehingga perubahan status gizi dipengaruhi oleh status ekonomi. Dengan kata lain, orang dengan status ekonomi kurang biasanya kesulitan dalam penyediaan makanan bergizi. Sebaliknya, orang dengan status ekonomi cukup lebih mudah untuk menyediakan makanan yang bergizi.

E. Tindakan untuk Mengatasi Masalah Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi\
1.      Pemberian nutrisi melalui oral
Pemberian nutrisi melalui oral merupakan tindakan pada pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara mandiri.
Persiapan Alat dan Bahan :
a)          Piring
b)          Sendok
c)          Garpu
d)         Gelas
e)          Serbet
f)           Mangkok cuci tangan
g)          Pengala
h)          Jenis diet
Prosedur Kerja :
a)          Cuci tangan
b)         Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
c)          Atur posisi depan
d)         Pasang pengalas
e)          Anjurkan pasien untuk berdoa sebelum berdoa
f)          Bantu untuk melakukan makan dengan menyuapkan makanan sedikit demi sedikit dan berikan minum sesudah makan.
g)         Bila selesai makan, bersihkan mulut pasien dan anjurkan duduk sebentar.
h)         Catat hasil atau respons pemenuhan terhadap makan
i)           Cuci tangan
2.      Pemberian nutrisi melalui pipa penduga/lambung.
Pemberian nutrisi melalui pipa penduga merupakan tindakan pada pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara oral.
Persiapan Alat dan Bahan :
a)          Pipa penduga dalam tempatnya
b)         Corong
c)          Spuit 20cc
d)         Pengalas
e)          Bengkok
f)          Plester, Gunting
g)         Makanan dalam bentuk cair
h)         Air matang
i)           Obat
j)           Stetoskop
k)         Klem
l)           Baskom berisi air (kalo tidak ada stetoskop)
m)       Vaselin
Prosedur Kerja :
a)          Cuci tangan
b)          Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
c)          Atur posisi semi/fowler pada pasien
d)         Bersihkan daerah hidung dan pasangkan pengalas di daerah dada
e)          Letakkan bengkok (neirbekken) di dekat pasien
f)           Tentukan letak pipa penduga dengan mengukur panjang pipa dari epigastrum sampai hidung. Kemudian dibengkokkkan ke telinga, dan beri tanda batasnya.

BAB III
PENUTUP


B.       Kesimpulan
Jadi etika sebagai manusia sangat membutuhkan nutrisi supaya tubuh kita normal dan tidak kekurangan gizi nutrisi di dapatkan dari makanan dan cairan. Untuk kebutuhan nutrisi juga dibutuhkan sistem pencernaan yang terdiri dari saluran pencernaan dan organ asesoris semoga dengan makalah yang kami buat bisa bermanfaat bagi kebutuhan hidup kita.

C.      Saran
Nutrisi begitu di perlukan untuk memenuhi kebutuhan metabolisme pada manusia Sehingga sebisa mungkin nutrisi yang di butuhkan harus terpenuhi agar tidak terjadi gangguan pada organ yang berperan dalam proses metabolisme nutrisi tersebut.
17
 
 










DAFTAR PUSTAKA
1.      Alimul H, A Aziz. 2006. Pengantar KDM Aplikasi Konsep & Proses          Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

2.      Brunner & Suddart, 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Vol.1. Jakarta: EGC

3.      Towarto, Wartonal. 2007. Kebutuhan Dasar & Prose Keperawatan. Edisi 3. Jakarta :        Salemba Medika.













DAFTAR ISI
                                                                                                                        Halaman
KATA PENGANTAR .........................................................................................   i
DAFTAR ISI .........................................................................................................   ii
BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................   1

A. Latar Belakang.............................................................................................   1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................   1
C. Tujuan Penulisan .........................................................................................   1
BAB II. PEMBAHASAN  ....................................................................................   3

A. Pengertian Nutrisi  ......................................................................................   3
B. Jenis-Jenis Nutrisi  .......................................................................................   4
C. Kebutuhan Nutrisi Manusia ........................................................................   6
D. Gangguan yang Berhubungan Dengan Nutrisi ...........................................   8
E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi .........   13
BAB III. PENUTUP/KESIMPULAN  ...............................................................   17
A. Kesimpulan .................................................................................................   17
B. Kritik dan Saran ..........................................................................................   17
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................   8





0 Response to "Makalah Kebutuhan Nutrisi - Agus maulidar"

Posting Komentar