
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nutrisi sangat penting bagi manusia
karena nutrisi merupakan kebutuhan fital bagi semua makhluk hidup, mengkonsumsi
nutrien (zat gizi) yang buruk bagi tubuh tiga kali sehari selama puluhan tahun
akan menjadi racun yang menyebabkan penyakit dikemudian hari
Dalam pemenuhan kebutuhan
nutrisi ada sistem yang berperan di dalamnya yaitu sistem pencernaan yang
terdiri atas saluran pencernaan dan organ asesoris, saluran pencernaan dimulai
dari mulut sampai usu halus bagian distal. Sedangkan organ asesoris terdiri
dari hati, kantong empedu dan pankreas.
Nutrisi sangat bermanfaat bagi tubuh
kita karena apabila tidak ada nutrisi maka tidak ada gizi dalam tubuh kita.
Sehingga bisa menyebabkan penyakit / terkena gizi buruk oleh karena itu kita
harus memperbanyak nutrisi.
B. Rumusan Masalah
Masalah yang akan di bahas dalam Makalah ini adalah :
1.
Bagaimana Pengertian Nutrisi ?
2.
Apa saja Kebutuhan Nutrisi itu ?
3.
Apa Gangguan / Masalah yang sehubungan dengan Nutrisi ?
4.
Apa Faktor yang mempelajari Kebutuhan
Nutrisi ?
5.
Apa Faktor yang mempelajari pemenuhan kebutuhan nutrisi ?
6.
Apa Tindakan untuk Mengatasi Masalah
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari Makalah ini adalah :
1.
Mengatahui
Pengertian Nutrisi .
2.
Mengetahui
Kebutuhan Nutrisi .
3.
Mengetahui Gangguan /
Masalah yang sehubungan dengan Nutrisi .
|
4.
Mengetahui Faktor yang mempelajari Kebutuhan Nutrisi.
5.
Mengetahui Faktor yang mempelajari pemenuhan kebutuhan
nutrisi.
6.
Mengetahui Tindakan untuk Mengatasi Masalah
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi.

PEMBAHASAN
A.
Pengertian Nutrisi
Nutrisi adalah
substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem
tubuh, pertumbuhan pemeliharaan kesehatan nutrisi didapatkan dari makanan dan
cairan yang selanjutnya diasimilasikan tubuh.
Penelitian di
bidang nutrisi mempelajari hubungan antara makanan dan minuman terhadap
kesehatan dan penyakit khususnya dalam menentukan diet yang optimal. Pada masa
lalu, penelitian mengenai nutrisi hanya terbatas pada pencegahan penyakit gizi
dan menentukan standart penyakit kurang gizi dan menentukan standart kebutuhan
dasar nutrisi pada makhluk hidup.
Menurut
Pendapat beberapa ahli :
1. Nutrisi adalah ikatan kimia yang yang
diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya yaitu energi, membangun dan
memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan (Soenarjo,
2000)
2. Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia
menggunakan makanan untuk membentuk energi, mempertahankan kesehatan,
pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ dan jaringan
tubuh (Rock CL, 2004)
3. Nutrisi adalah suatu proses organism
menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses degesti,
absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang
tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan (Supariasa, 2001)
|
B.
Jenis-Jenis Nutrisi
Jenis-jenis Nutrien diantaranya adalah:
a.
Karbohidrat
Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hidrogen dan
oksigen.
Karbohidrat dibagi atas :
Karbohidrat dibagi atas :


molekul glukosa.

b.
Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri
atas gabungan gliserol dengan asam-asam lemak
Fungsi lemak :






c.
Protein
Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini
berupa struktur nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam amino. Protein
akan dihidrolisis oleh enzim-enzim proteolitik. Untuk melepaskan asam-asam
amino yang kemudian akan diserap oleh usus.
Fungsi protein adalah:




d.
Vitamin
Vitamin adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan
berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh.
berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh.
Ada 2 jenis vitamin yaitu:


e.
Mineral dan Air
Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan
sangat penting dalam pengendalian system cairan tubuh. Mineral merupakan
konstituen esensial pada jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung
sebagian besar mineral. Tubuh tidak dapat mensintesis sehingga harus disediakan
lewat makanan.
Tiga fungsi mineral yaitu:



C.
Kebutuhan
Nutrisi Manusia
Sistem yang berperan dalam
kebutuhan nutrisi adalah sistem pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan
dan organ asesoris
1.
Sistem Pencernaan
a.
Mulut
Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaanyang terdiri atas dua
bagian luar (vestibula), yaitu ruang diantar gusi, gigi, bibir, dan pipi;
serta bagian dalam yang terdiri dari rongga
mulut.
b.
Faring dan
Esofagus
Faring merupakan bagian saluran pencernaan yang terletak di belakang hidung, mulut, dan laring. Faring
berbentuk kerucut dengan bagian terlebar di bagian atas yang berjalan
hingga vertebrae servikal keenam. Faring langsung berhubungan dengan esophagus, sebuah tabung yang memiliki otot
dengan panjang ±20-25 cm yang terletak di belakang trachea dan di depan
tulang punggung, kemudian masuk melalui toraks menembus diafragma yang berhubungan langsung dengan abdomen dan
menyambung dengan lambung. Esophagus merupakan bagian yang menghantarkan
makanan dari faring menuju lambung, bentuknya seperti silinder yang berongga dengan panjang 2 cm. Kedua ujungnya
dilindungi oleh sphincter. Dalam keadaan normal sphincter bagian atas
selalu tertutup, kecuali bila ada makanan masuk ke dalam lambung. Keadaan ini
bertujuan untuk mencegah gerakan balik ke oragan bagian atas, yaitu
esophagus. Proses penghantaran makanan dilakukan dengan kerja peristaltic.
c.
Lambung
Lambung merupakan bagian saluran pencernaan yang terdiri atas bagian atas
(disebut fundus), bagian utama, dan bagian bawah yang horizontal (disebut
antrum pilorik). Lambung ini berhubungan langsung dengan esophagus melalui
orifisium kardia dan dengan duodenum melalui orifisium pilorik. Lambung
terletak di bawah diafragma dan di depan pancreas.
Lambung memiliki fungsi sebagai berikut :
1)
Fungsi motoris
adalah menampung makanan, mencegah makanan menjadi partikel kecil, dan
mencampurnya dengan asam lambung.
2)
Fungsi sekreasi
dan pencernaan adalah mensekresi pepsinogenrennin, dan lipase. Pepsinogen
diaktifkan oleh HCl menjadi pepsin yang dapat memecah protein menjadi
proteosa an peptone.
d.
Usus Halus
Usus halus terletak di daerah umbilicus dan dikelilingi oleh usus besar.
Usus halus merupakan tabung berlipat-lipat dengan panjang ± 2,5 m dalam keadaan hidup. Pada dinding usus
halus, khususnya mukosa, terdapat beberapa nodula jaringan limfa yang
disebut kelenjar soliter yang berfungsi sebagai pelindung terhadap
infeksi. Pada umumnya, fungsi usus halus adalah mencerna dan meng absorpsi
chime dari lambung. Zat makanan yang telah haluskan diabsorpsi di dalam usus
halus, yakni pada duodenum. Di sini terjadi absorpsi besi, kalsium dengan
bantuan vitamin D; serta vitamin A,D,E dn K dengan bantuan empedu dan asam
folat.
e.
Usus Besar
Usur besar (kolon) merupakan kelanjutan dari usus halus, mulai dari katup
ileokolik atau ileosaekal sebagai tempat lewatnya makanan. Fungsi utama usus besar
adalah mengabsorsi air (± 90%), elektrolit, vitamin, dan sedikit glukosa.
2.
Organ Asesoris
a.
Hati
Merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh
b.
Kantong empedu
Merupakan sebuah kantong yang terletak di bawah kanan hati atau lekukan
permukaan bawah di pinggiran depan yang memiliki panjang 8 – 12 cm. Dengan
kapasitas 40 – 60 cm
c.
Pankreas
d.
Merupakan
kelenjar yang strukturnya sama seperti kelenjar ludah dengan memiliki panjang +
15 cm.
D.
Gangguan yang Berhubungan Dengan Nutrisi
1.
Obesitas
Obesitas merupakan peningkatan
berat badan yang melebihi 20% batas normal berat badan seseorang. Setiap orang
memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk menyimpan energi, sebagai
penyekat panas, penyerap guncangan dan fungsi lainnya. Rata-rata wanita
memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan pria.Perbandingan yang
normal antara lemak tubuh dengan berat badan adalah sekitar 25-30% pada wanita
dan 18-23% pada pria. Wanita dengan lemak
tubuh lebih dari 30% dan pria dengan lemak tubuh lebih dari 25% dianggap
mengalami obesitas.
Seseorang yang memiliki berat
badan 20% lebih tinggi dari nilai tengah kisaran berat badannya yang normal
dianggap mengalami obesitas.
Obesitas digolongkan menjadi 3
kelompok:



Perhatian tidak hanya ditujukan kepada jumlah lemak yang ditimbun, tetapi
juga kepada lokasi penimbunan lemak tubuh. Pola penyebaran lemak tubuh pada
pria dan wanita cenderung berbeda. Wanita cenderung menimbun lemaknya di
pinggul dan bokong, sehingga memberikan gambaran seperti buah pir. Sedangkan
pada pria biasanya lemak menimbun di sekitar perut, sehingga memberikan
gambaran seperti buah apel. Tetapi hal tersebut bukan merupakan sesuatu yang
mutlak, kadang pada beberapa pria tampak seperti buah pir dan beberapa wanita
tampak seperti buah apel, terutama setelah masa menopause.
Salah satu indikator yang biasa dipakai untuk mengukur kategori berat badan
seseorang adalah Indeks Massa Tubuh atau yang singkat dengan IMT. Bagaimana
cara menghitung IMT? Caranya adalah dengan : berat badan (kilo gram) dibagi dengan
kuadrat tinggi badan (meter).
2.
Malnutrisi
Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan gizi pada
tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan yang tidak sesuai
dengan kebutuhan tubuh.
a.
Marasmus adalah suatu bentuk kurang
kalori-protein yang berat. Keadaan ini merupakan hasil akhir dari interaksi
antara kekurangan makanan dan penyakit infeksi. Secara garis besar sebab-sebab
marasmus ialah sebagai berikut :
1)
Masukan makanan
yang kurang Marasmus terjadi akibat masukan kalori yang sedikit, pemberian
makanan yang tidak sesuai dengan dianjurkan akibat dari ketidaktahuan orang tua
si anak; misalnya pemakaian secara luas susu kaleng yang terlalu encer.
2)
Infeksi Infeksi
yang berat dan lama menyebabkan marasmus, terutama infeksi enternal misalnya
infantile gastroenteritis, bronchopneumonia, pielonephritis dan sifilis
kongenital.
3)
Kelainan
struktur bawaan Misalnya: penyakit jantung bawaan, penyakit Hirschprung,
deformitas palatum, palatoschizis, micrognathia, stenosis pylorus, hiatus
hernia, hidrosefalus, cystic fibrosis pancreas.
4)
Prematuritas
dan penyakit pada masa neonatus Pada keadaan-keadaan tersebut pemberian ASI
kurang akibat reflek mengisap yang kurang kuat.
5)
Pemberian ASI
Pemberian ASI yang terlalu lama tanpa pemberian makanan tambahan yang cukup.
6)
Ganguan
metabolik
Misalnya: renal asidosis, idiophatic hypercalcemia, galactosemia, lactose
intolerance.
7)
Tumor
hypothalamus
Jarang dijumpai dan baru ditegakkan bila penyebab marasmus yang kurang akan
menimbulkan marasmus.
8)
Penyapihan
Penyapihan yang terlalu disini disertai dengan pemberian makanan yang kurang
akan menimbulkan marasmus.
9)
Urbanisasi
Urbanisasi mempengaruhi dan merupakan predisposisi untuk timbulnya marasmus,
meningkatnya arus urbanisasi diikuti pula perubahan kebiasaan penyapihan dini
dan kemudian diikuti pemberian susu manis dan susu yang terlalu encer akibat
dari tidak mampu membeli susu; dan bila disertai dengan infeksi berulang
terutama gastro enteristis akan menyebabkan anak jatuh dalam marasmus.
b.
Kwashiorkor adalah salah satu bentuk
malnutrisi protein berat yang disebabkan oleh intake protein yang inadekuat
dengan intake karbohidrat yang normal atau tinggi. Dibedakan dengan Marasmus
yang disebabkan oleh intake dengan kualitas yang normal namun kurang dalam
jumlah.
Penyebab terjadinya kwashiorkor adalah inadekuatnya intake protein yang
berlansung kronis. Faktor yang dapat menyebabkan hal tersbut diatas antara lain
:
1)
Pola makan
Kurangnya pengetahuan ibu mengenai keseimbangan
nutrisi anak berperan penting terhadap terjadi kwashiorkhor, terutama pada masa
peralihan ASI ke makanan pengganti ASI
2)
Faktor sosial
Hidup di negara dengan tingkat kepadatan penduduk
yang tinggi, keadaan sosial dan politik tidak stabil , ataupun adanya pantangan
untuk menggunakan makanan tertentu dan sudah berlansung turun-turun dapat
menjadi hal yang menyebabkan terjadinya kwashiorkor
3)
Faktor ekonomi
Kemiskinan keluarga/ penghasilan yang rendah yang
tidak dapat memenuhi kebutuhan berakibat pada keseimbangan nutrisi anak tidak
terpenuhi, saat dimana ibunya pun tidak dapat mencukupi kebutuhan proteinnya
4)
Faktor infeksi
dan penyakit lain
Telah lama diketahui bahwa adanya interaksi
sinergis antara MEP dan infeksi. Infeksi derajat apapun dapat memperburuk
keadaan gizi. Dan sebaliknya MEP, walaupun dalam derajat ringan akan menurunkan
imunitas tubuh terhadap infeksi.
c.
Marasmus-kwashiorkor, menurut Depkes RI (1999) etiologi dan tanda-tanda marasmus-kwashiorkor
merupakan gabungan dari marasmus dan kwashiorkor
1) Marasmus
Menurut FKUI
(1985 : 361), Ngastiyah (2005 : 259) dan Markum (1991 : 166) tanda dan gejala
dari marasmus adalah :
a)
Anak cengeng,
rewel, dan tidak bergairah.
b)
Diare.
c)
Mata besar dan
dalam.
d)
Akral dingin
dan tampak sianosis.
e)
Wajah seperti
orang tua.
f)
Pertumbuhan dan
perkembangan terganggu.
g)
Terjadi pantat
begi karena terjadi atrofi otot.
h)
Jaringan lemak
dibawah kulit akan menghilang, kulit keriput dan turgor kulit jelek..
i)
Perut membuncit
atau cekung dengan gambaran usus yang jelas.
j)
Nadi lambat dan
metabolisme basal menurun.
k)
Vena
superfisialis tampak lebih jelas.
l)
Ubun-ubun besar
cekung.
m)
Tulang pipi dan
dagu kelihatan menonjol.
n)
Anoreksia.
o)
Sering bangun
malam
2) Kwashiorkor
Tanda-tanda kwashiorkor (Depkes RI, 1999, hal 3)
a)
Edema umumnya
diseluruh tubuh terutama pada kaki (dorsum
pesdis)
b)
Wajah membulat
dan sembab
c)
Otot-otto wajah
mengecil, lebih nyata apabila diperiksa pada posisi berdiri dan duduk, anak
berbaring terus menerus
d)
Perubahan
status mental, cengeng, rewel, kadang apatis, sering menolak segala jenis
makanan (anoreksia)
e)
Pembesaran hati
f)
Sering disertai
infeksi, anemia diare/mencret
g)
Rambut berwarna
kusam dan mudah dicabut
h)
Gangguan kulit
berupa bercak merah yang meluas dan berubah menjadi hitam terkelupas (crazy pavement dermatosis)
i)
Pandangan mata
anak tampak sayu
3.
Amiloidosis
Amiloidosis adalah suatu penyakit
dimana amiloid (suatu protein yang tidak biasa, yang dalam keadaan normal tidak
ditemukan dalam tubuh), terkumpul dalam berbagai jaringan.
Terdapat beberapa bentuk amiloidosis:
a.
Amiloidosis primer.
Penyebabnya tidak diketahui.Penyakit
ini dihubungkan dengan kelainan sel plasma.
b.
Amiloidosis sekunder.
Amiloidosis
terjadi sekunder terhadap penyakit lain seperti tuberkulosis, artritis
rematoid, demam Mediterranian familial atau ileitis granulomatosa.
c.
Amiloidosis herediter.
Mengenai saraf dan
organ tertentu.Terjadi pada orang-orang dari Portugal, Swedia, Jepang dan
banyak negara lainnya.
Bentuk lain dari
amiloidosis berhubungan dengan penuaan normal dan terutama mengenai jantung
E.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
1.
Pengetahuan
Rendahnya pengetahuan tentang
manfaat makanan dapat mempengaruhi pola konsumsi makan. Hal tersebut dapt
disebabkan oleh kurangnya iinformasi, sehingga dapat terjadi kesalaahan
dalam pemenuhan kebutuhan gizi.
2.
Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa
jenis bahan makanan yang benilai gizi tinggi, dapat mempengaruhi status gizi
seseorang.
3.
Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang merugikan
atau pantangan terhadap makanan tertentu juga dapat mempengaruhi status gizi.
4.
Kerusakan
Kerusakan yang berlebihan
terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan kurangnya variasi makanan
sehingga tubuh tidak mendapatkan zat-zat gizi yang dibutuhkan secara cukup.
5.
Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi
perubahan status gizi. Penyediaan makanan yang bergizi
membutuhkan dana yang tidak sedikit, sehingga perubahan status gizi dipengaruhi
oleh status ekonomi. Dengan kata lain, orang dengan status ekonomi kurang
biasanya kesulitan dalam penyediaan makanan bergizi. Sebaliknya, orang dengan
status ekonomi cukup lebih mudah untuk menyediakan makanan yang bergizi.
E. Tindakan untuk Mengatasi
Masalah Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi\
1.
Pemberian
nutrisi melalui oral
Pemberian nutrisi melalui oral
merupakan tindakan pada pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi
secara mandiri.
Persiapan Alat dan Bahan :
a)
Piring
b)
Sendok
c)
Garpu
d)
Gelas
e)
Serbet
f)
Mangkok cuci
tangan
g)
Pengala
h)
Jenis diet
Prosedur Kerja
:
a)
Cuci tangan
b)
Jelaskan pada
pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
c)
Atur posisi
depan
d)
Pasang pengalas
e)
Anjurkan pasien
untuk berdoa sebelum berdoa
f)
Bantu untuk
melakukan makan dengan menyuapkan makanan sedikit demi sedikit dan berikan
minum sesudah makan.
g)
Bila selesai
makan, bersihkan mulut pasien dan anjurkan duduk sebentar.
h)
Catat hasil
atau respons pemenuhan terhadap makan
i)
Cuci tangan
2.
Pemberian
nutrisi melalui pipa penduga/lambung.
Pemberian
nutrisi melalui pipa penduga merupakan tindakan pada pasien yang tidak mampu
memenuhi kebutuhan nutrisi secara oral.
Persiapan Alat dan Bahan :
a)
Pipa penduga
dalam tempatnya
b)
Corong
c)
Spuit 20cc
d)
Pengalas
e)
Bengkok
f)
Plester,
Gunting
g)
Makanan dalam
bentuk cair
h)
Air matang
i)
Obat
j)
Stetoskop
k)
Klem
l)
Baskom berisi
air (kalo tidak ada stetoskop)
m)
Vaselin
Prosedur Kerja :
a)
Cuci tangan
b)
Jelaskan pada
pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
c)
Atur posisi
semi/fowler pada pasien
d)
Bersihkan
daerah hidung dan pasangkan pengalas di daerah dada
e)
Letakkan
bengkok (neirbekken) di dekat pasien
f)
Tentukan letak
pipa penduga dengan mengukur panjang pipa dari epigastrum sampai hidung.
Kemudian dibengkokkkan ke telinga, dan beri tanda batasnya.
BAB III

B. Kesimpulan
Jadi etika
sebagai manusia sangat membutuhkan nutrisi supaya tubuh kita normal dan tidak
kekurangan gizi nutrisi di dapatkan dari makanan dan cairan. Untuk kebutuhan
nutrisi juga dibutuhkan sistem pencernaan yang terdiri dari saluran pencernaan
dan organ asesoris semoga dengan makalah yang kami buat bisa bermanfaat bagi
kebutuhan hidup kita.
C. Saran
Nutrisi begitu di perlukan untuk
memenuhi kebutuhan metabolisme pada manusia Sehingga sebisa mungkin nutrisi
yang di butuhkan harus terpenuhi agar tidak terjadi gangguan pada organ yang
berperan dalam proses metabolisme nutrisi tersebut.
|
DAFTAR PUSTAKA
1.
Alimul
H, A Aziz. 2006. Pengantar KDM Aplikasi Konsep & Proses
Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.
2.
Brunner
& Suddart, 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Vol.1. Jakarta:
EGC
3.
Towarto,
Wartonal. 2007. Kebutuhan Dasar & Prose Keperawatan. Edisi 3.
Jakarta : Salemba Medika.

Halaman
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I.
PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar
Belakang............................................................................................. 1
B.
Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
C. Tujuan
Penulisan ......................................................................................... 1
BAB II. PEMBAHASAN .................................................................................... 3
A. Pengertian Nutrisi ...................................................................................... 3
B. Jenis-Jenis Nutrisi ....................................................................................... 4
C. Kebutuhan Nutrisi Manusia ........................................................................ 6
D. Gangguan yang Berhubungan Dengan Nutrisi ........................................... 8
E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi ......... 13
BAB III.
PENUTUP/KESIMPULAN ............................................................... 17
A. Kesimpulan ................................................................................................. 17
B. Kritik dan Saran .......................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 8
0 Response to "Makalah Kebutuhan Nutrisi - Agus maulidar"
Posting Komentar